antara EKONOMI dan registrasi

registrasi maba ( Mahasiswa Baru) pada tahun ini mengalami kemajuan waktu yang cukup pesat. entah apa maksudnya hal ini membuat sebagain di antara angkatan angkatan sebelumnya merasakan atmosfer ke UGM an hadir kembali dalam suasana yang berbeda. alhasil dari penjuru SMA se Indonesia berduyun duyun menuju kota Gudeg ini dari berbagai wilayah di indonesia. mereka yakin dengan mengadukan nasib anaknya disini bisa memperbaik citra namanya kelak.
namun demikian tidak begitu mudah bisa menapakkan kaki di sini karena harus membayar sejumlah uang yang cukup besar rata rata 5 juta per orang. sebagian siswa dari golongan tengah ke bawah merasa uring uringan untuk memberikan sejumlah uang yang begitu besar. dilihat dari latarbelakang yang demikian itu, tak sedikit dari mereka yang mengurungkan niatnya untuk menlanjutkan studinya di kampus biru ini. mereka cenderung memilih kemurahan biaya daripada kualitas dan nama universitas yang menurut salah satu survey lembaga institusi pendidikan di dunia menempati peringakat yang cukup baik di mata internasional.
melihat hal semacam itu, mahasiswa yang mempunyai kepedulian bagi sesama tidak tinggal diam. lewat jurus lobi hasil pendidikan advokasi bisa mengalahkan dan menunujukkan bahwa mahasiswa disini siap membantu siswa ( calon Maba) untuk meringankan beban pembayaran yang membumbung tinggi dan jauh dari kewajaran.
namun dengan adanya bantuan dari segala pihak sebisa mungkin dapat dibantu dan diberi kemudahan dari pihak UGM