saatnya bangkit....
hmmmm...hari ini memamg sebuah tantangan lahir batin bagi diriku...di saat malamnya cuma tidur atau baru tidur jam 3,30 am paginya harus dituntut untuk datang menemui teman dan praktikum sampai kelar..Magrib.
Alhasil pada ronde pertama babak penyisihan menuju keberlangsungan proses belajar di fakultas Geografi yang di ajar oleh pak barandi mata saya terasa amat sangat susah untuk bisa melihat siapapun di depan saya. konsentrasi nol dan otak jadi malfungsi. di tengah tengah situasi seperti ini ada salah seorang mahasiswa geofisika "si kucluk" dari Klaten dengan tidak senonohnya membuat kebisingan dengan alntaran tiada jalan baginya untuk mengumpulkan tugas dikarenakan adanya kesamaan pembuatan tugas dengan si anak Klaten yang lain pula dengan inisial G (bukan Genderuwo loo)
dengan sanagat antusias para geophysicist denagn segala kesabaran dan ketawakkalannya mengikuti kuliah SIg ini dengan penuh rasa disiplin dan penghayatan yang cukup mendalam, sampai sampai di akhir perjumpaan dengan dosennya, tiada satu pertanyaan pun muncul dari semua yang ada di situ ( termasuk penulis).
padahal konsep yang diajarkan bagi saya adalah hal baru dan menarik untuk dikaji lebih mendalam. bisa saya jadikan sebagai referensi untuk pengajuan proposal PKM mendatang ( bagi yang punya kenalan anak teknik mesin tolong hubungi saya segera)
tentang perencanaan pembuatan alat pada suatu kawasan yang rentan terhadap bencana, dengan asumsi plotting dari tempat itu bisa terdeteksi dengan mudah oleh alat perencana yang mempunyai sinyal atau infra red yang dapat berfungsi dengan baik.
Aplikasi SIG dalam Geofisika sebenarnya banyak namun untuk inovasi alat dan keterpaduannya dengan disiplin ilmu lain saya kira masih perlu ditingkatkan.
abgi semua mahasiswa, saya rasa SIG adalah hal yang mesti diketahui oleh berbagai pihak karena saya berpikr SIG akan mengambil alih fungsi semua jenis perpetaan manual ke analisis yang lebih komunkatif dan mempunyai kapabilitas yang menjamin terciptanaya suatu sistem yang valid dan bisa bermanfaat dan diakses oleh semua penduduk dan warga negara Indonesia.
Alhasil pada ronde pertama babak penyisihan menuju keberlangsungan proses belajar di fakultas Geografi yang di ajar oleh pak barandi mata saya terasa amat sangat susah untuk bisa melihat siapapun di depan saya. konsentrasi nol dan otak jadi malfungsi. di tengah tengah situasi seperti ini ada salah seorang mahasiswa geofisika "si kucluk" dari Klaten dengan tidak senonohnya membuat kebisingan dengan alntaran tiada jalan baginya untuk mengumpulkan tugas dikarenakan adanya kesamaan pembuatan tugas dengan si anak Klaten yang lain pula dengan inisial G (bukan Genderuwo loo)
dengan sanagat antusias para geophysicist denagn segala kesabaran dan ketawakkalannya mengikuti kuliah SIg ini dengan penuh rasa disiplin dan penghayatan yang cukup mendalam, sampai sampai di akhir perjumpaan dengan dosennya, tiada satu pertanyaan pun muncul dari semua yang ada di situ ( termasuk penulis).
padahal konsep yang diajarkan bagi saya adalah hal baru dan menarik untuk dikaji lebih mendalam. bisa saya jadikan sebagai referensi untuk pengajuan proposal PKM mendatang ( bagi yang punya kenalan anak teknik mesin tolong hubungi saya segera)
tentang perencanaan pembuatan alat pada suatu kawasan yang rentan terhadap bencana, dengan asumsi plotting dari tempat itu bisa terdeteksi dengan mudah oleh alat perencana yang mempunyai sinyal atau infra red yang dapat berfungsi dengan baik.
Aplikasi SIG dalam Geofisika sebenarnya banyak namun untuk inovasi alat dan keterpaduannya dengan disiplin ilmu lain saya kira masih perlu ditingkatkan.
abgi semua mahasiswa, saya rasa SIG adalah hal yang mesti diketahui oleh berbagai pihak karena saya berpikr SIG akan mengambil alih fungsi semua jenis perpetaan manual ke analisis yang lebih komunkatif dan mempunyai kapabilitas yang menjamin terciptanaya suatu sistem yang valid dan bisa bermanfaat dan diakses oleh semua penduduk dan warga negara Indonesia.
Komentar