Kemonotonan Bisnis era 2000 an

nah ini dia hari senin dan selasa yang penuh dengan agenda..
dengan semangat 45 seperti biasa sy dengan sesegera mungkin untuk menyiapkan esok hari dengan berbagai kegiatan dan agenda yang bisa mendukung ranbah tujuan hidup saya yaitu saling berbagi dan membantu terhadap sesama.
tak pelak lagi ketika ada perintah untuk suatu keperluan maka saya pun sebisa mungik untuk melaksanakannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. ini akan membentuk karakter dalam menyusun strategi kehidupan di kemudian hari. yang saya hadapi pada waktu dekat ini adalah kesiapan untuk menjadi diri yang sabar dan ikhlas untuk semua urusan. ada sebagian orang yang begitu acuk tak acuh untuk menciptakan pribadi yang sebenarnya bisa digunakan untuk pelatihan dini bagi perkembangan dan kemajuan jati diri di masa yang akan datang. dengan tajuk keselamatan dunia akhirat maka saya seringkali membagi waktu keduanya dengan imbang dan penuh pertimbangan dalam hal baik dan buruk.
senin kemarin saya diundang oleh salah seorang tak dikenal yang mengatas namakan dirinya adalah teman saya akan tetapi dia tidak bisa menyebutkan nama dari temen saya itu. Apakah imi adalah sebuah kebohongan?
setelah say runut ternyata memang sudah tidak lazim lagi kalau modus yang demikian ini merupakan MLM yang kerap kali meneror beberapa insan awam untuk ikut jadi golongannya. disini saya tidak menganggap bahwa MLM itu jelek atau bagus namun yang kurang saya sukai adalah metode perluasan jaringan dan keberadaan aset yang kurang begitu jelas dan dirasa tidak merata. Alhasil dengan kemmapuan negosiasi mereka tak jarang dari beberapa orang awam "mausuk" dlam pernagkapnya untuk mengikuti pola bisnis yang dirasa masih dipertanyakan.
disini saya diajak dalam suatu seminar mini yang dihadiri tak lebih dari 15 orang saja. saya begitu kecewa dan sedikit kesal dengan orang yang mengajak saya untk ikut acar ini. ujung-ujungnya adalah penawaran bisnis mlm yang pada diri saya pribadi cukup bagus namun kurang begitu saya sukai.hal ini juga tergantung individu yang menjadi pelaku kegiatan ini dengan kegigihan dan perjuangannya. kalau saya pribadi kurang begitu tertarik karena ada kemonotonan pada kegiatan dan bisnis tersebut. bisa juga diasumsikan untuk mendapatkan uang banyak "tidak" perlu kerja keras dan hanya duduk-duduk saja. itulah satu hal yang kurang sya sukai. dengan berleha leha dapat uang dan pastinya beberapa anak buah dibawahnya lah yang merasa terdzolimi dan terintimidasi dengan perlakuan atasannya yang sudah memakai sistem pangkat "bintang" atau embel embel lainnya.
kesimpulan syaa dari sisni adalah dalam business dimanapun akan ada konsekuensinya, tinggal dari kita apakah bisa untuk berjuang apkaah menyerah di tengah jalan..

Komentar

Postingan Populer