Antara Rapat, Turun ke Jalan, Ngantuk dan Jam Kuliah Kosong

"Say No to Titip Absen"
begitulah stiker yang saya tempel di meja penyangga di depan Televisi di kamar saya yang berukuran 4x6 (termasuk besar buat anak kos).malam ini memang membuat sistem regulasi dan imun dalam tubuh saya sedikit tertekan dan di test untuk menjadi sebuah "kelayakan" apakah saya bisa merintangi lamanya malam dan singkatnya siang untuk mencapai sebuah perubahan??
dua hari berturut turut saya bisa mempertahankan rekor terlama saya setelah beberapa waktu tidak "begadang di tengah malam". Uapaya tersebut ternyata tersinkronisasi ketika ada acara ospek prodi di kampus saya, sampai jam 2.40am. rapat yang memakan waktu lama dan energi cukup besar. berarti selam 48 jam saya hanya tidur kira kira 8 jam. empat puluh jam lamanya say amembuka mata, nah suatu ironi memang dengan waktu sebanyak itu tidak membuat hal yang membawa manfaat cukup besar bagi perubahan baik diri sendiri maupun orang lain. namun yang terpenting dari 2 hari itu, berisikan dialog dialog dan paparan paparan mengenai lingkup permasalahan yang sering kali dipertanyakan di dunia kampus. mulai dari perbedaan aliran dan pemahaman agama, budaya "ngalor ngidol" tidak jelas arah dan tujuannya samapai isu isu terkini dalam kancah pemerintahan Indonesia.
Ironis sekali buat hari ini, ketika saya baru tidur jam 4.30 am dan esoknya berencana untuk menyelesaikan tugas yang memmang harus segera dikumpulkan membuat saya harus bisa sadar dan mengendalikan waktu seefisien mungkin. mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur.
tak disangka di pagi hari masuk beberapa sms dari anak yang tidak tercantum nama pada no hp saya dan mempersuasikan untuk mengajak beberapa agenda dan sebagian lagi menanyakan suatu urgensitas yang harus segera direspon. namun demikian sms tersebut cukup mencenngangkan. ada acara Aksi bersama para mahasiswa se Indonesia dan sya sempat tertarik untuk ikut dalam gerakannya. namun dilain pihak saya harus menyelesaiakn tugas mekanika saya dengan baik dan harus selesa hari itu juga. nah akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut dan akan berangkat kuliah pada pukul 10.50 saat kuliah Fisika Matematika II berlangsung.
namun tak dinyana, dengan keasikan saya pacaran (pagi pagi baca koran) membuat saya terlalaikan karena ada berita yang cukup baik untuk di baca, yaitu mengenai kasusu Prita, seorang ibu rumah tangga yang terdakwa melakukan pencemaran nama baik sebuah rumah sakit internasional Omni di Cikarang, sungguh saya amat kasian dengan dakwaannya dan eksekusinya dipenjarakan selama 6 tahun dengan denda maksimal 1 Miliar Rupiah.
akhirnya dari pada saya tidak berangkat kuliah berusaha untuk cepat cepat datang dan secepat mungkin menuju kampus.
pada saat saya di parkiran, sya berjumpa dengan Anag dan Danas yang masing masig adalah teman senagkatan saya. dengan semangatnya dan sediki tergopoh gopoh menaiki lantai 3 gedung G3 membuat sya dan mereka ngos ngosan.namun tak disangka setelah kami smapai atas dosenpun belum datang dan lebih parah lagi dikatakan ternyata kuliahnya kosong.
kuliah kosong..ya benar sekali itu. naam yang tak jarang bagi para kawula muda insan kampus di berbagai penjuru tanah air. saya miris dengan seringnya kuliah kosong tanpa diberitahukan terlebih dahulu, satu kesempatan besar saya buat mengikuti aksi tertunda dan ketergesa gesaan saya dibayar mahal dengan kekecewaan saya saat tidak adanya jam kuliah.
di era seperti ini layaknya ada semacam "kegampangan" untuk menyepelekan hal ini, secara kalkulasi dengan biaya sks per semester berbanderol sebesar 75 ribu rupiah adalah angka yang cukup besar untuk diselewengkan bagi sebagian besar kalangan mahsiswa dan kaum kaum intelek pada umumnya.
bagi Dikti ataupun pemerintah seharusnya bisa menindak lanjuti hal yang demikian, namun alhamulillah di kampus saya sering diganti dengan hari lain jika dosen tidak hadir dan biasanya diberi tambahan tugas atau paper selama satu pekan waktu pengerjaan.
yah....kuliah kosong bagi sya adalah waktu yang bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat dan bisa membawa angin segar tersendiri ketika kita sudah jenuh dengan berbagai model pembelajaran dan pengajaran di Indonesia.....

Komentar

Postingan Populer