Praktikum Seismik

di hari selasa yang semi mendung ini secara tak sengaja jatuh jadwal untuk melaksanakan praktikum lapangan tepatnya di desa punggung rejo , Sewon, Bantul.
diawali dengan keberangkatan dari markas utama HMGF, kami 10 personel dengan setianya berkumpul jam 7 tepat tanpa batasan toleransi.
dengan pick up biru mungil yang disetir oleh teman saya sendir, fakhruddin mencoba menyetir mobilnya dengan kencang. pada praktikum kali ini memang harus menggunakan fasilitas mobil untuk mengangkut berbagai alat yang cukup sulit untuk dibawa dengan motor, sepeda apalagi andong hehehehe
tak ayal lagi saya dengan salah seorang rekan saya Nenggala berposisi sebagai juru "rekam". Gila dah ini praktikum kek mau buat filem aje, dari awal keberangkatan sampai detik pulang tak luput dari handycame mungil milik Fahmi. setiap kali ada perlakuan terutama di saat memperagakan alat ada sebagian kecil anggota kelompok satu itu yang eksis and narsis banget di depan kamera.
namun saya memaklumi gerangan tingkah mereka, maklum dari kecil tidak pernah kena potret haha
berbeda dengan saya, waktu itu saya mengilhami sekali hakikat dari alat seismik yang bernama Oyo itu. walaupun LCD dari layarnya itu sudah amat sangat lecek namun saya bangga bisa menggunakan laat buatan japan tahun 90 an tersebut. disana mengandung arti bahwa setiap alat itu memilki kapabilitas dan keunikan tersendiri dibanding dengan yang lain.
tak pelak lagi ketika semua sudah disiapkan maka praktikum pun berjalan dengan aman dan tertib di bawah teriknya sengatan sang surya tepat pukul 11 sampai 12 yang membuat kulit-kulit kami merah keitaman.
entah kenapa tiba-tiba saya diperintahkan oleh salah seorang asisten untuk memalu landasan yang dibuat sebagai perambatan sinyal getaran yang ditangkap oleh geophone. lucu sekali ketika dipukul lebih dari 2 kali perubahan yang nampak saat alat ditekan "arm" tidak bisa mengindikasikan adanya sinyal yang cukup baik, begitu pula pemukulan selanjutnya.
hanya ada sedikit harapan dikala ada pergantian pemukulan dengan tenaga yang lebih besar.
kekonyolan semacam itu membuat saya sedikit bergidik karena mengingatkan bahwa pemukul tersebut harus tepat sasaran, keras dan tidak adanya gerakan pada bagian kaki.
alhasil ketika semua teknik pemeragaan berlangsung dengan baik maka berjalanlah sinyal sinyal itu sesuai yang diharapkan....
ahirnya praktikum usai sekitar pukul 12 an siang..
disitu kami merasa senang karena bisa menikmati sedikit bantuan dari rektorat yang mana prodi geofisika ini memenangkan status QUE yang berarti ada dana khusus dari UGM untuk kepentingan praktikum demi kelancarannya
dan dari sinilah mengalir uang senilai Rp 400.000 secara cuma-cuma dan adanya sisa yang berlebih,
semoga kelebihan itu bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih baik...:)

Komentar

Postingan Populer